Donnerstag, 5. Januar 2017
pada mimpi kemarin
mimpi
aku kini terkurung dalam dua puluh
angka-angka yang terkadang tak sebanding dengan peluh
dan rutinitas jenuh
mimpi, ayo bangun
kepak koper, bawa seperlunya
mimpi, ayo seka sendu di dalam pelukku
kelak kita akan bertemu
bila waktu telah dewasa padaku
mimpi, bukankah pada selamat tinggal, tersirat sampai jumpa?
maka, untuk sekarang tak apa
bila saling melepaskan dan tak lagi saling sapa.
mimpi bila nanti ada waktu,
mari berpuisi lagi dan berbincang mengenai hidup yang sedang aku coba hidupi.
Abonnieren
Kommentare zum Post (Atom)
anak kecil
lampu mati, kau terpejam. ku nyanyikan selamat tidur, untuk kau, anak kecil. mereka bilang, banyaklah bermimpi jika nanti kau cium me...
-
kita adalah beberapa keping yang digenggam waktu begitu erat. lucunya , sesuatu yang begitu erat digenggam, jadi begitu rentan terlepas l...
-
matanya seperti bulan sabit, saat dia tertawa, manis sekali. dia sering tertawa, padahal bukan sesuatu yang lucu, tetapi dia sering tert...
-
kita adalah sepasang, yang jadi satu dari dua. beberapa jari kita sudah terpaut, namun jarak adalah yang terbijak, lalu kita belajar men...
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen