Donnerstag, 7. Januar 2016

Ketika memikirkanmu

"Lagu apa yang kamu suka?"
Aku ingin pembicaraan kita bermula sesederhana itu.
Lalu aku akan memutarkan lagu kesukaanku, dan kita diam sesaat menikmati untaian nada, lirik yang menerangkan banyak makna. Setelah itu, kau akan tertawa, atau bahkan mengejek lagu kesukaanku.
Asal kau tahu, ini untukmu. Kataku dalam hati.
kau juga bertanya mengapa aku tak suka durian, kenapa aku suka membaca novel, atau pertanyaan seperti: "kenapa nulis pakai tangan kiri?" dan aku akan balik bertanya mengapa kau suka menulis puisi, tentang puisi pertama yang kau tulis, buku kesukaanmu, lagu yang kau dengar ketika sendu, aku ingin dengar semua tentangmu hingga cangkir kopi kita kosong.
Aku ingin jadi puisimu.
Berkali-kali bahkan tiap kali, aku selalu jadi yang menuliskan puisi. Kali ini, bersama kamu, aku ingin jadi puisi. Aku ingin jadi alasan jari-jarimu menari lincah pada keyboard laptop, atau catatan kecilmu.
Aku ingin bercerita tentang sesuatu yang tak pernah kubagikan pada yang lain, yang lama mendekam di hatiku.
Aku juga ingin mendengar lukamu, tentang patah hati yang susah terlupakan.
Aku ingin menghabiskan hari di perpustakaan bersamamu. Duduk bersampingan sembari tenggelam pada imaji masing-masing.
Aku ingin tau rasanya, menjadi diriku saat bersama orang lain ketika bersamamu.

Keine Kommentare:

anak kecil

lampu mati, kau terpejam. ku nyanyikan selamat tidur, untuk kau, anak kecil. mereka bilang, banyaklah bermimpi jika nanti kau cium me...