sebelumnya, aku mencinta,
lalu puisi datang bercerita.
sebelumnya, desir mendesir,
lalu puisi tiba menyisir.
sebelumnya, adalah alasan yang bicara,
lalu puisi bersuara.
setelahnya, ada kamu.
yang buat puisiku jadi tersipu
setelahnya, ada kamu.
yang buat aku terpaku
setelahnya, ada kamu
aku tak minta lebih dari itu.
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen