Freitag, 1. Mai 2015

Musim Hujan

Angin berderu kencang,
menyentuh wajah gamang.
angin meliuk-liuk,
memutari tubuh sepi tak dipeluk.

Payung-payung bekerja keras,
memisahkan rinai jatuh dengan tanah tak berparas.
payung cemburu,
pada pertemuan hujan dan tanah sang perindu.

awan berarak mengikutiku, yang arahnya hanya padamu.
awan berubah mendung, saat ia tahu ada cinta yang terbendung.






(1;21)

Keine Kommentare:

anak kecil

lampu mati, kau terpejam. ku nyanyikan selamat tidur, untuk kau, anak kecil. mereka bilang, banyaklah bermimpi jika nanti kau cium me...