Freitag, 28. Februar 2014

rapuh

rapuh; dalam tawa yang memenuhi atmosfer ruang itu,
sayup-sayup terdengar suara yang lekat.
namamu,
indra pendengarku sibuk mencari dimana, 
sungguh, aku tak suka cara ia memanggilmu--begitu seperti aku.

tidak, aku lihat dia.
semburat wajahnya, aku hapal betul.
semburat orang-orang konyol sedang jatuh cinta.

jawab aku.
apa yang salah dari mencintai yang juga mencintai yang lain?
hatiku kah?
maka, ambil saja dia lalu kau genggam saat bersamanya.

rapuh; ini kali pertama egoisku tahu diri,
menyeretku, dari tengah-tengah kalian.
tahukah kau?
ini kali pertama,
aku merasa ingin sekali bertahan.
tidak tahu darimana asalnya,
aku tetap mau,
bersama kamu yang bersamanya.

anak kecil

lampu mati, kau terpejam. ku nyanyikan selamat tidur, untuk kau, anak kecil. mereka bilang, banyaklah bermimpi jika nanti kau cium me...