Montag, 18. November 2013

ruang kecil

pintunya tidak berbunyi "krek.." saat dibuka.
warnanya tidak coklat seperti pintu kamar.
pintunya kasat mata.
aku lupa dimana kuncinya.
namun, sepertinya terbawa dalam kopermu saat itu.
saat kita terburu-buru melipat kenangan, memasukkannya,berdesakan tak bisa bernapas.

Aku tak pernah sekuat ini dalam melepaskan.
kecuali padamu.
tapi, celakanya.
setelah kamu terbang dengan pesawat kertas buatanmu,
dia datang.
merapikan barang-barang di ruang itu.
meletakkan cangkirnya di mejamu.

dia datang.
aku mencintainya.
tapi, anehnya.
tidak seperti padamu.

aku mencintainya.
tapi aku ingin dia pergi ke ruang yang lain.
dia enggan, lalu aku kucoba sekali lagi.
ya, dia pergi.
tak mau kembali.

setelah itu,
ruanganmu jadi sepi.
hanya ada angin kecil menari-nari.
sarang laba-laba membuat tirai sendiri.

aku tak ingin mengusiknya,
aku mau menunggumu saja.
sampai kamu datang lagi.
entah harus berapa lama lagi.


Keine Kommentare:

anak kecil

lampu mati, kau terpejam. ku nyanyikan selamat tidur, untuk kau, anak kecil. mereka bilang, banyaklah bermimpi jika nanti kau cium me...